Senin, 08 Desember 2008

Ciri-ciri Orang yang Bertaubat

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatandan perkataan) yang tiada berguna dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang men- jaga kemaluannya kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiadak tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.
"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalat. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi.
" (QS.Al-Mu'minun : 1 - 10)Ilmu jiwa agama adalah suatu bidang disiplin ilmu yang berusaha mengeksplorasi perasaan dan pengalaman dalam kehidupan seseorang. Penelitian itu didasarkan atas dua hal yaitu sejauh mana kesadaran beragama (religious counsciousness) dan pengalaman beragama (religious experience). Apabila standar itu kita coba terapkan pada seseorang yang secara spesifik beragama Islam, maka akan kita lihat beberapa standar diantaranya Al-Qur'an dan As-Sunnah dan penjelasan para ulama.AL-QUR'AN Kriteria yang diberikan oleh Al-Qur'an bagi mereka yang dikategorikan orang yang matang beragama Islam cukup bervariasi. Seperti pada sepuluh ayat pertama pada Surah Al-Mu'minun dan bagian akhir dari Surah Al-Furqan.
* Mereka yang khusyu' shalatnya
* Menjauhkan diri dari (perbuatan-perbuatan) tiada berguna
* Menunaikan zakat
* Menjaga kemaluannya kecuali kepada isteri-isteri yang sah
* Jauh dari perbuatan melampaui batas (zina, homoseksual, danlain-lain)
* Memelihara amanat dan janji yang dipikulnya
* Memelihara shalatnya (QS. Al-Mu'minun : 1 - 10)
* Merendahkan diri dan bertawadlu'
* Menghidupkan malamnya dengan bersujud (Qiyamullail)
* Selalu takut dan meminta ampunan agar terjauh dari jahanam
* Membelanjakan hartanya secara tidak berlebihan dan tidak pula kikir
* Tidak menyekutukan allah, tidak membunuh, tidak berzina
* Suka bertaubat, tidak memberi kesaksian palsu dan jauh dari perbuatan sia-sia, memperhatikan Al-Qur'an, bersabar, dan mengharap keturunan yang bertaqwa
(QS. Al-Furqan : 63 - 67)
AS-SUNNAH
Rasulullah SAW memberikan batas minimal bagi seorang yang disebut muslim yaitu disebut muslim itu apabila muslim-muslim lain merasa aman dari lidah dan tangannya (HR. Muslim). Sementara ciri-ciri lain disebutkan cukup banyakbagi orang yang meningkatkan kualitas keimanannya. Sehingga tidak jarangNabi SAW menganjurkan dengan cara peringatan, seperti : "Barangsiapa beriman kepada Allah dan Rasul-Nya hendaknya dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari). "Tidak beriman seseorang sampai tetangganya merasa aman dari gangguannya" (HR. Bukhari dan Muslim)."Tidak beriman seseorang kepada Allah sehingga dia lebih mencintai Allah danRasul-Nya dari pada kecintaan lainnya..." (HR. Muslim).Dengan demikian petunjuk-petunjuk itu mengarahkan kepada seseorang yang beragama Islam agar dia menjaga lidah dan tangannya sehingga tidak mengganggu orang lain, demikian juga dia menghormati tetangganya, saudara sesama muslim dan sangat mencintai Allah dan Rasul-Nya.Ringkas kata, dia berpedoman kepada petunjuk Al-Qur'an dan mengikuti contoh praktek Rasulullah SAW, sehingga dia betul-betul menjaga hubungan "hablumminallah" (hubungan vertikal) dan "hablum minannaas" (hubungan horizontal).Peringatan shahabat Ali r.a. bahwa klimaks orang ciri keagamaannya matang adalah apabila orang tersebut bertaqwa kepada Allah SWT. Dan inti taqwa ituada empat, menurut Ali r.a.
* Mengamalkan isi Al-Qur'an
* Mempunyai rasa takut kepada Allah sehingga berbuat sesuai dengan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya
* Merasa puas dengan pemberian atau karunia Allah SWT meskipun terasa sedikit
* Persiapan untuk menjelang kematian dengan meningkatkan kualitas keimanan dan amal shaleh.
Sedangkan Ibnul Qoyyim, ulama abad ke 7, menyebutkan 9 kriteria bagi orangyang matang beragama Islamnya.
* Dia terbina keimanannya yaitu selalu menjaga fluktualitas keimanannya agar selalu bertambah kualitasnya
* Dia terbina ruhiyahnya yaitu menanamkan pada dirinya kebesaran dan keagungan Allah serta segala yang dijanjikan di akherat kelak, sehingga dia menyibukkan diri untuk meraihnya
* Dia terbina pemikirannya sehingga akalnya diarahkan untuk memikirkan ayat-ayat Allah Al-Kauniyah (cipataan-Nya) dan Al-Qur'aniyah (firman-Nya).
* Dia terbina perasaannya sehingga segala ungkapan perasaan ditujukan kepada Allah, senang atau benci, marah atau rela, semuanya karena Allah.
* Dia terbina akhlaknya dimana kepribadiannya di bangun diatas pondasi akhlak mulia sehingga kalau berbicara dia jujur, bermuka manis, menyantuni yang tidak mampu, tidak menyakiti orang lain dan berbagai akhlak mulia.
* Dia terbina kemasyarakatannya karena menyadari sebagai makhluk sosial, dia harus memperhatikan lingkungannya sehingga dia berperan aktif
mensejahterakan masyarakat baik intelektualitasnya, ekonominya,kegotang-royongannya, dan lain-lain
* Dia terbina keamuannya sehingga tidak mengumbar kemauannya ke arahyang distruktif tetapi justru diarahkan sesuai dengan kehendak Allah.Kemauan yang mendorongnya selalu beramal shaleh
* Dia terbina kesehatan badannya karena itu dia memberikan hak-hak badan untuk ketaatan kepada Allah karena Rasulullah SAW bersabda : "Orangmukmin yang kuat itu lebih baik dan dicintai Allah daripada mukmin yanglemah" (HR. Ahmad)* Dia terbina nafsu seksualnya yaitu diarahkan kepada perkawinan yang dihalalkan Allah SWT sehingga dapat menghasilkan keturunan yang shaleh dan bermanfaat bagi agama dan negara.Demikian secara ringkas kami paparkan kriteria ideal untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana kematangan beragama Islam seseorang. Sengaja kami batasi agama Islam karena pembahasan ciri-ciri beragama secara umum terlalu luas. Dan perlu kita ingat dalam kondisi masyarakat yang komplek dengan problematika kehidupannya, maka sungguh orang yang beragamalah yang akan terhindar dari penyakit stress, kata Robert Bowley.

Tidak ada komentar: